Bumi kita tersusun dari berbagai elemen, seperti air, batuan, tanah dan masih banyak lagi. Kali ini, artikel kita ini akan membahas tentang salah satu elemen yang ada di dalam bumi kita ini, yaitu batuan. Salah satu unsur penting yang ada dalam bumi.
Batuan banyak sekali jenisnya, berikut ini akan saya jelaskan beberapa jenis batuan yang berasal dari klas batuan beku. Dalam artikel ini saya hanya akan menjelaskan tentang jenis jenis batuan beku , bentuk dan cara terbentuknya, tapi hanya beberapa dan sekilas saja. Mungkin di artikel yang lain akan saya bahas lebih mendetail.
Batuan beku berasal dari pembekuan suatu cairan pijar yang dikenal dengan nama magma. Sebagai contoh adalah lava yang dituangkan dari gunung api, jadi lava adalah magma yang telah mencapai permukaan bumi.
Susunan magma merupakan hal yang enting dalam pembentukan berbagai macam bentuk batuan beku. Setelah membeku magma basa yang cair akan memberikan bentuk yang berbeda dari magma asam yang kental. Pada garis besarnya kita mengenal dua bentuk besar batuan beku, yaitu bentuk ekstruksi dan bentuk intruksi.
Bentuk ekstrusi adalah bentuk yang dibangun oleh magma ketika mencapai permukaan bumi yang disebut lava. Jikalau lava ini cair, maka lava itu dapat menybar dengan luas, sedangkan lava yang kental mempunyai penyebaran yang terbatas, seperti pada “Quelkuppe”. Lava cair biasanya membentuk lapisan lava yang tebal dan luas yang dikenal dengan nama plateau basalt (dataran tinggi berbatu basal), derah demikian berbentuk meja. Dan lava biasanya keluar melalui celah celah yang terdapat dalam kerak bumi.
Dataran tinggi Dekkan (India) merupakan dataran lava hingga mencapai ketebalan 2.000 meter. Di Icceland lelehan lava semacam itu mencapai luas kira kira 100.000 km2 dan tebalnya mencapai 3.000 meter. Di indonesia dua contoh dataran tinggi berbatu basal yang cukup representatif untuk dijadikan bahan kajian dapat dijumpai atau terdapat di Sukadana, Lampung dan Lembah Pegunungan Ijen (Jawa Timur), khususnya di lereng kawah Wurung.
Bentuk intrusi magma yang sedang naik menuju permukaan bumi sering tidak sampai ke atas tetapi membeku di dalam bumi. Batuan sekelilingnya biasanya di terobos, dimasuki atau diubah. Adapun bentuk bentuk batuan intrusi sebagai berikut ini:
• Masa yang membeku jauh di dalam bumi terdiri atas batolit dan stock.
• Masa yang di intrusikan sejajar di bidang perlapisan (konkordan) terdiri atas sill, lakolit, lofolit, dan fakolit.
• Masa yang di intrusikan memotong bidang pelapisan (diskordan) terdiri atas retas, apofis, teras gunung api, dan konolit.
Susudah ini saya akan membahasnya satu persatu tapi hanya secara garis besar saja tentang batuan intrusi yang telah disebutkan di atas. Masing masing bentuk batuan intrusi akan diuraikan sekaligus diperjelas dengan penjelasan penjelasan di bawah ini satu persatu:
Dengan adanya erosi terhadap batuan sekelilingnya yang lebih lunak mengakibatkan sumbat gunung api yang lebih tahan terhadap erosi akan membentuk topografi yang menonjol. Jadi, teras gunung api atau tiang vulkanik adalah sisa sisa gunung api. Di jawa Barat terdapat di daerah Purwakarta, Banten (Cisolok), dan lain lainnya.
Bagian atas atau atap batolit biasanya dapat dikenal dari sisa sisa batuan endapan yang seakan akan tergantung. Gejala demikian menurut istilah geologi disebut roofpendants. Berikut agar lebih jelas, silahkan lihat ilustrasi secara skematis bakolit di bawah ini:
Terbentuknya sebuah batolit biasanya bersamaan dengan pembentukan pegunungan. Bagian atas dari batolit berbentuk kubah yang tidak teratur dan dinding samping dari batuan biasanya curam sekali. Massa batuan tersebut mempunyai sebaran luas ke arah bawah dan ke arah samping, tetapi dasarnya tidak pernah tampak. Susunan batuan ini biasanya bersifat granit atau granodiorit.
Batolit mempunyai ukuran yang besar, misalnya batolit di Alaska British Colombia panjangnya kira kira 1.250 mil dan lebarnya kira kira 50 mil. Sedang di Indonesia batolit dikenal di pegunungan Schwaner, Kalimantan, masif Sulan di Lampung dan masif Bengkunat di Sumatera Selatan (luas permukaan kira kira 260 km2). Dengan cara bagaimana batolit itu terbentuk tidak diketahui dengan pasti. Anggapan lama mengatakan bahwa batolit terjadi karena pengisian tempat tempat kosong dalam kerak bumi.
Kekosongan ini disebabkan oleh proses lipatan dan sesar. Memang pada umumnya batolit mengikuti bidang bidang yang lemah dalam kerak bumi. Yang terjadi masalah sekarang adalah apakah masa batuan itu membuat ruang dalam kerak bumi dengan jalan menghancurkan dan menelan batuan yang diterobos itu ataukah dengan jalan mendorong batuan sekelilingnya ke samping dan ke atas.
Sebagian ahli berpendapat bahwa magma sanggup mencari jalan ke atas dengan melebur batuan yang dilalui ke dalam magma. Proses tersebut mengakibatkan magma itu akan berubah susunannya dan akan menghasilkan batuan yang berbeda beda. Akan tetapi, kenyataannya sebagian besar batolit menunjukkan susunan batuan yang agak sama. Jadi, massa yang serbasama dari batolit tidak cocok dengan teori asiminasi.
Teori lain menerangkan terjadinya batolit dengan jalan magmatic stoping. Batuan yang terdapat pada bagian atas batolit akan terpecah belah oleh adanya ekspansi panas dan keratan keratan batuan ini akan dipisahkan satu dengan yang lain oleh peresapan gas dan lidah lidah magma yang memasuki retak retak dalam kerak bumi.
Bongkah bongkah batuan kemudian akan tenggelam ke dalam magma. Menurut penganut paham ini, proses demikian dapat dilihat pada tepi badan badan batolit yang biasanya mempunyai bentuk yang tidak teratur sera terdapatnya batuan asing atau xenotit pada bagian atas batolit.
Semakin ke dalam, batuan asing itu akan berkurang dan lambat laun tidak ditemukan lagi. Proses yang dikemukakan tersebut juga mengandung beberpa keberatan. Jika magma yang biasanya bersifat granit itu naik ke aras, maka kadang kadang magma dapat menembus mencapai permukaan bumi dan membentuk gunung api yang menghasilkan batuan riolit ataupun batukaca.
Dalam hal ini batuan riolit seharusnya merupakan batuan leleran yang terbanyak. Akan tetapi, menurut penyelidikan batuan leleran yang terbanyak mempunyai susunan basal meskipun batuan dalam sebagian besar terdiri atas batuan granit. Pada umumnya, batuan endapan yang terletak di sekitar batolit tidak menunjukkan gejala gejala dislokasi, yaitu gejala perubahan dari posisi mendatarnya batuan endapan, meskipun batuan itu dimasuki oleh suatu masa yang besar.
Sebagian besar para ahli beranggapan bahwa pada hakikatnya batuan asal itu masih ada pada tempatnya semula dan batuna itu dapat berubah menjadi batuan yang menyerupai granit karena batuan samping itu di masuki gas dan larutan cair sehingga mengubah susunan batuannya karena penambahan dan pengurangan bahan yang ada sehingga terbentuklah batuan yang bersifat granit.
Suatu anggapan yang lebih ekstrem berpendapat bahwa terjadinya batuan granit pada bakolit disebabkan oleh pertukaran atom atom dalam keadaan padat.
Di atas adalah sekilas penjelasan tentang batuan beku yang telah kita bahas. Berdasarkan artikel dan ilustrasi di atas semoga dapat memberikan sedikit gambaran serta ilmu yang tentunya akan berguna bagi kita. Kenapa kita perlu mengetahui batuan? Karena dengan mengetahui struktur, jenis batuan kita bisa memprediksi suatu wilayah, kesuburan, serta bentang alam lainnya yang pastinya akan sangat berguna untuk kelangsungan kehidupan makhluk hidup (hewan, tumbuhan, manusia).
Terak (scoria atau slag) adalah lava yang banyak sekali mengandung lubang lubang gas yang tak teratur bentuknya. Kadang kadang pada dasar aliran lava terdapat gelembung gelembung berbentuk silinder yang tegak lurus dengan aliran lava. Hal ini kemungkinan terbentuk karena gas itu dilepaskan dari sedimen di bawahnya karena adanya panas dari lava itu. Apabila lubang lubang gas yang terdapat dalam lava terisi oleh mineral mineral sekunder maka terbentuklah struktur amygaloid, dan batuannya sendiri disebut amygdaloid. Mineral mineral yang mengisinya terdiri atas kalsit, silika, atau zeolit.
Retakan yang memotong sejajar dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur lapisan, sedangkan yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur bongkah. Perlapisan perlasipan itu umumnya akan semakin tipis pada bagian yang mendekati permukaan bumi.
Retakan yang berbentuk bola (spberoidal joint)adalah hasil retakan yang konsentris dan berebtnuk membulat atau elips. Umunya terdapat pada batuan beku yang kompak dan homogen, misalnya basal. Kadang kadang retakan yang berbentuk bola ini dikelirukan dengan struktur bantal. Masing masing bagian retakan akan berkembang selama terjadinya pelapukan membulat (spberoidal weathering) sehingga berturut turut akan terlepas dan dipisahkan umumnya akan terbentuk bongkah bulat yang terkumpul di tempat.
Retakan dapat pula membentuk kolom kolom yang dikenal dengan struktur kekar berbentuk tiang (columnar jointing). Struktur ini disebabkan oleh adanya pendinginan dan penyusutan yang merata dalam magma dan dicirikan oleh berkembanganya 4, 5, atau 6 sisi prisma, kemungkinan juga dipotong oleh retakan yang menyilang.
Wujud ini terutama terdapat pada batuan basal, tetapi kadang kadang juga batuan beku jenis lainnya. Kolom kolom ini berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan, sehingga pada sill atau lava aliran akan berdiri vertikal, sedangkan retas kurang lebih akan horizontal.
Demikian retakan retakan yang terdapat pada batuan beku sekaligus merupakan sifat yang sangat menguntungkan karena memudahkan kita untuk mengambilnya meskipun batuan beku tergolong batuan yang keras. Tetapi sebaliknya diklasifikasikan juga dapat menimbulkan kesukaran apabila kita menghendaki masa batuan yang besar.
Batuan banyak sekali jenisnya, berikut ini akan saya jelaskan beberapa jenis batuan yang berasal dari klas batuan beku. Dalam artikel ini saya hanya akan menjelaskan tentang jenis jenis batuan beku , bentuk dan cara terbentuknya, tapi hanya beberapa dan sekilas saja. Mungkin di artikel yang lain akan saya bahas lebih mendetail.
Batuan beku berasal dari pembekuan suatu cairan pijar yang dikenal dengan nama magma. Sebagai contoh adalah lava yang dituangkan dari gunung api, jadi lava adalah magma yang telah mencapai permukaan bumi.
Susunan magma merupakan hal yang enting dalam pembentukan berbagai macam bentuk batuan beku. Setelah membeku magma basa yang cair akan memberikan bentuk yang berbeda dari magma asam yang kental. Pada garis besarnya kita mengenal dua bentuk besar batuan beku, yaitu bentuk ekstruksi dan bentuk intruksi.
Bentuk ekstrusi adalah bentuk yang dibangun oleh magma ketika mencapai permukaan bumi yang disebut lava. Jikalau lava ini cair, maka lava itu dapat menybar dengan luas, sedangkan lava yang kental mempunyai penyebaran yang terbatas, seperti pada “Quelkuppe”. Lava cair biasanya membentuk lapisan lava yang tebal dan luas yang dikenal dengan nama plateau basalt (dataran tinggi berbatu basal), derah demikian berbentuk meja. Dan lava biasanya keluar melalui celah celah yang terdapat dalam kerak bumi.
Dataran tinggi Dekkan (India) merupakan dataran lava hingga mencapai ketebalan 2.000 meter. Di Icceland lelehan lava semacam itu mencapai luas kira kira 100.000 km2 dan tebalnya mencapai 3.000 meter. Di indonesia dua contoh dataran tinggi berbatu basal yang cukup representatif untuk dijadikan bahan kajian dapat dijumpai atau terdapat di Sukadana, Lampung dan Lembah Pegunungan Ijen (Jawa Timur), khususnya di lereng kawah Wurung.
Bentuk intrusi magma yang sedang naik menuju permukaan bumi sering tidak sampai ke atas tetapi membeku di dalam bumi. Batuan sekelilingnya biasanya di terobos, dimasuki atau diubah. Adapun bentuk bentuk batuan intrusi sebagai berikut ini:
• Masa yang membeku jauh di dalam bumi terdiri atas batolit dan stock.
• Masa yang di intrusikan sejajar di bidang perlapisan (konkordan) terdiri atas sill, lakolit, lofolit, dan fakolit.
• Masa yang di intrusikan memotong bidang pelapisan (diskordan) terdiri atas retas, apofis, teras gunung api, dan konolit.
Susudah ini saya akan membahasnya satu persatu tapi hanya secara garis besar saja tentang batuan intrusi yang telah disebutkan di atas. Masing masing bentuk batuan intrusi akan diuraikan sekaligus diperjelas dengan penjelasan penjelasan di bawah ini satu persatu:
1. Sill
Sill adalah lempengan batuan beku yang di intrusikan di antara dan sepanjang lapisan batuan endapan (sedimen), tebalnya dari beberapa mm hingga lebih dari 1.000 kaki, sebaran ke arah mendatar dari beberapa mm hingga beberapa mil. Secara skematis ilustrasi sill dapat anda lihat pada gabar dibawah ini:2. Lakolit
Lakolit adalah bentuk batuan beku yang menyerupai sill tetapi perbandingan ketebalannya jauh lebih besar daripada lebarnya, bagian atasnya cembung. Ketebalannya bervariasi dari 100 kaki hingga beberapa mil, umumnya lebih tebal daripada sill. Panajgn dan lebarnya dapat mencapai 100 mill. Secara sitematis dapat anda lihat pada gamabr di bawah ini:3. Lefotit
Lefotit adalah batuan beku yang luas, bentuknya seperti lensa dengan bagian tengahnya cekung karena batuan di bawahnya lentur. Ukuran garis tengahnya beberapa puluh mil atau lebih dan tebalnya lebih dari 1.000 kaki.4. Fakolit
Fakolit adalah badan batuan beku dalam penampang bentuknya seperti lensa, di intrusikan di antara lapisan yang terlipat pada bagian puncak antiklin atau lekuk sinklin.5. Retas
Retas adalah istilah. Retas digunakan untuk menyebut lempeng batuan beku yang tidak sejajar dengan bidang perlapisan, tebalnya bervariasi dari satu atau dua inci hingga beberapa ratus kaki. Demikian pandangannya dari beberapa yard hingga beberapa mil.6. Teras Gunung Api
Teras gunung api sering juga disebut dengan volcano neck, suatu masa batuan beku yang berbentuk silinder, kemungkinan berukuran besar, tetapi kedalamannya tidak diketahui. Masa batuan beku ini mengisi saluran gunung api, umumnya mempunyai sumbu tegak lurus atau condong hampir tegak.Dengan adanya erosi terhadap batuan sekelilingnya yang lebih lunak mengakibatkan sumbat gunung api yang lebih tahan terhadap erosi akan membentuk topografi yang menonjol. Jadi, teras gunung api atau tiang vulkanik adalah sisa sisa gunung api. Di jawa Barat terdapat di daerah Purwakarta, Banten (Cisolok), dan lain lainnya.
7. Afofis
Afofis merupakan sebutan terhadap batuan beku sebagai cabang dari suatu tubuh batuan intrusi yang sangat besar dalam suatu areal tertentu.8. Konolit
Konolit adalah batuan intrusi yang bentuknya tidak jelas sehingga tidak dapat digolongkan sebagai lakolit, retas, atau sill.9. Batolit
Batolit adalah bentuk intrusi diskordan yang tidak mempunyai dasar. Batuan tersebut biasanya terdapat dalam inti pegununga rantai dan biasanya mengikuti jurus atau arah utama dari struktur daerah pegunungan itu.Bagian atas atau atap batolit biasanya dapat dikenal dari sisa sisa batuan endapan yang seakan akan tergantung. Gejala demikian menurut istilah geologi disebut roofpendants. Berikut agar lebih jelas, silahkan lihat ilustrasi secara skematis bakolit di bawah ini:
Terbentuknya sebuah batolit biasanya bersamaan dengan pembentukan pegunungan. Bagian atas dari batolit berbentuk kubah yang tidak teratur dan dinding samping dari batuan biasanya curam sekali. Massa batuan tersebut mempunyai sebaran luas ke arah bawah dan ke arah samping, tetapi dasarnya tidak pernah tampak. Susunan batuan ini biasanya bersifat granit atau granodiorit.
Batolit mempunyai ukuran yang besar, misalnya batolit di Alaska British Colombia panjangnya kira kira 1.250 mil dan lebarnya kira kira 50 mil. Sedang di Indonesia batolit dikenal di pegunungan Schwaner, Kalimantan, masif Sulan di Lampung dan masif Bengkunat di Sumatera Selatan (luas permukaan kira kira 260 km2). Dengan cara bagaimana batolit itu terbentuk tidak diketahui dengan pasti. Anggapan lama mengatakan bahwa batolit terjadi karena pengisian tempat tempat kosong dalam kerak bumi.
Kekosongan ini disebabkan oleh proses lipatan dan sesar. Memang pada umumnya batolit mengikuti bidang bidang yang lemah dalam kerak bumi. Yang terjadi masalah sekarang adalah apakah masa batuan itu membuat ruang dalam kerak bumi dengan jalan menghancurkan dan menelan batuan yang diterobos itu ataukah dengan jalan mendorong batuan sekelilingnya ke samping dan ke atas.
Sebagian ahli berpendapat bahwa magma sanggup mencari jalan ke atas dengan melebur batuan yang dilalui ke dalam magma. Proses tersebut mengakibatkan magma itu akan berubah susunannya dan akan menghasilkan batuan yang berbeda beda. Akan tetapi, kenyataannya sebagian besar batolit menunjukkan susunan batuan yang agak sama. Jadi, massa yang serbasama dari batolit tidak cocok dengan teori asiminasi.
Teori lain menerangkan terjadinya batolit dengan jalan magmatic stoping. Batuan yang terdapat pada bagian atas batolit akan terpecah belah oleh adanya ekspansi panas dan keratan keratan batuan ini akan dipisahkan satu dengan yang lain oleh peresapan gas dan lidah lidah magma yang memasuki retak retak dalam kerak bumi.
Bongkah bongkah batuan kemudian akan tenggelam ke dalam magma. Menurut penganut paham ini, proses demikian dapat dilihat pada tepi badan badan batolit yang biasanya mempunyai bentuk yang tidak teratur sera terdapatnya batuan asing atau xenotit pada bagian atas batolit.
Semakin ke dalam, batuan asing itu akan berkurang dan lambat laun tidak ditemukan lagi. Proses yang dikemukakan tersebut juga mengandung beberpa keberatan. Jika magma yang biasanya bersifat granit itu naik ke aras, maka kadang kadang magma dapat menembus mencapai permukaan bumi dan membentuk gunung api yang menghasilkan batuan riolit ataupun batukaca.
Dalam hal ini batuan riolit seharusnya merupakan batuan leleran yang terbanyak. Akan tetapi, menurut penyelidikan batuan leleran yang terbanyak mempunyai susunan basal meskipun batuan dalam sebagian besar terdiri atas batuan granit. Pada umumnya, batuan endapan yang terletak di sekitar batolit tidak menunjukkan gejala gejala dislokasi, yaitu gejala perubahan dari posisi mendatarnya batuan endapan, meskipun batuan itu dimasuki oleh suatu masa yang besar.
Sebagian besar para ahli beranggapan bahwa pada hakikatnya batuan asal itu masih ada pada tempatnya semula dan batuna itu dapat berubah menjadi batuan yang menyerupai granit karena batuan samping itu di masuki gas dan larutan cair sehingga mengubah susunan batuannya karena penambahan dan pengurangan bahan yang ada sehingga terbentuklah batuan yang bersifat granit.
Suatu anggapan yang lebih ekstrem berpendapat bahwa terjadinya batuan granit pada bakolit disebabkan oleh pertukaran atom atom dalam keadaan padat.
10. Stock atas Boss
Stock atau boss merupakan massa batuan beku yang di intrusikan, bentuknya tidak rata, membulat, membeku di bawah permukaan bumi dan tersingkap karena erosi, berukuran dari beberapa ratus kaki hingga beberapa mil. Batuan ini disebut juga sebagai batolit yang berukuran kecil. Dilihat dari penampang horizontal bentuknya kurang lebih bulat hingga bulat panjang.Di atas adalah sekilas penjelasan tentang batuan beku yang telah kita bahas. Berdasarkan artikel dan ilustrasi di atas semoga dapat memberikan sedikit gambaran serta ilmu yang tentunya akan berguna bagi kita. Kenapa kita perlu mengetahui batuan? Karena dengan mengetahui struktur, jenis batuan kita bisa memprediksi suatu wilayah, kesuburan, serta bentang alam lainnya yang pastinya akan sangat berguna untuk kelangsungan kehidupan makhluk hidup (hewan, tumbuhan, manusia).
Struktur Batuan Beku
Struktur batuan beku adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menyatakan tentang keadaan batuan beku. Oleh karena itu, beberapa istilah yang sering dijumpai dalam menyatakan struktur batuan beku dalam bentuk ukuran besar antara lain lava berbentuk bongkah, lava berbentuk tali, lava bantal, struktur aliran, struktur kekar, struktur vesikular dan amygdaloid.1. Lava Bongkah dan Lava Berbentuk Tali
Seperti telah disebut di depan bahwa lava yang keluar ke permukaan bumi, pada bagian dalamnya masih tetap panas, bahkan mungkin masih mengalir. Dengan demikian bagian permukaan yang telah membeku akan dihancurkan oleh arus yang mengalir di dalamnya dan terbentuklah apa yang disebut lava bongkah atau a lava. Apabila lava itu kental dan permukaan yang belum membeku seluruhnya akan dikerutkan oleh lava yang masih mengalir di bawahnya makan terbentuklah lava yang berbentuk tali disebut juga paboeboe lava.2. Struktur Aliran
Aliran yang diekstruksikan tidak ada yang selalu dalam keadaan sangat homogen. Adanya perubahan sedikit demi sedikit dalam komposisinya, kadar gas, kekentalan dan derajat kristalisasi menyebabkan terbentuknya struktur aliran yang digambarkan dengan adanya goresan berupa garis garis yang sejajar, perbedaan warna, dan tekstur. Struktur aliran ini juga dijumpai pada batuan dalam dimana perlapisan perlapisan digambarkan oleh perbedaan perbedaan dalam komposisi atau tekstur mineralnya. Mineral dalam batuan yang mempunyai bentuk memanjang atau pipih akan condong untuk mengarah menjadi sejajar dengan arah aliran.3. Struktur Bantal (Pillow Structure)
Struktur bantal adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu yang dicirikan oleh masa yang berbentuk bantal dengan ukuran garis tengah antara beberapa cm hingga satu meter dan umumnya antara 30 hingga 60 cm. Jarak antar bantal berdekatan dan terisi oleh bahan bahan yang berkomposisi sama dengan abntal, juga oleh sedimen sedimen klastik. Oleh karena adanya sedimen klastik ini maka struktur bantal dapat dianggap terbentuk dalam air dan umumnya terbentuknya di laut dalam.4. Struktur Vesikular dan Amygdaloid
Umumnya lava yang banyak mengandung gas akan segera dilepaskan setelah tekanan menurun karena naiknya lava di permukaan bumi. Keluarnya gas ini akan menghasilkan lubang lubang atau gelembung gelembung yang bentuknya bulat, lonjong, silinder, atau tak teratur.Terak (scoria atau slag) adalah lava yang banyak sekali mengandung lubang lubang gas yang tak teratur bentuknya. Kadang kadang pada dasar aliran lava terdapat gelembung gelembung berbentuk silinder yang tegak lurus dengan aliran lava. Hal ini kemungkinan terbentuk karena gas itu dilepaskan dari sedimen di bawahnya karena adanya panas dari lava itu. Apabila lubang lubang gas yang terdapat dalam lava terisi oleh mineral mineral sekunder maka terbentuklah struktur amygaloid, dan batuannya sendiri disebut amygdaloid. Mineral mineral yang mengisinya terdiri atas kalsit, silika, atau zeolit.
5. Struktur Kekar
Kekar adalah bidang bidang pemisah yang terdapat dalam semua jenis batuan beku disebut juga diaklas atau retak retak. Diaklas atau retak retak ini disebabkan oleh proses pendinginan, tetapi ada pula retak retak yang disebabkan oelh gaya di dalam kerak bumi yang berlaku lama sesudah batuan itu membeku. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa diaklas ini tersusun dalam sistem tertentu yang berpotongan satu dengan yang lain.Retakan yang memotong sejajar dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur lapisan, sedangkan yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur bongkah. Perlapisan perlasipan itu umumnya akan semakin tipis pada bagian yang mendekati permukaan bumi.
Retakan yang berbentuk bola (spberoidal joint)adalah hasil retakan yang konsentris dan berebtnuk membulat atau elips. Umunya terdapat pada batuan beku yang kompak dan homogen, misalnya basal. Kadang kadang retakan yang berbentuk bola ini dikelirukan dengan struktur bantal. Masing masing bagian retakan akan berkembang selama terjadinya pelapukan membulat (spberoidal weathering) sehingga berturut turut akan terlepas dan dipisahkan umumnya akan terbentuk bongkah bulat yang terkumpul di tempat.
Retakan dapat pula membentuk kolom kolom yang dikenal dengan struktur kekar berbentuk tiang (columnar jointing). Struktur ini disebabkan oleh adanya pendinginan dan penyusutan yang merata dalam magma dan dicirikan oleh berkembanganya 4, 5, atau 6 sisi prisma, kemungkinan juga dipotong oleh retakan yang menyilang.
Wujud ini terutama terdapat pada batuan basal, tetapi kadang kadang juga batuan beku jenis lainnya. Kolom kolom ini berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan, sehingga pada sill atau lava aliran akan berdiri vertikal, sedangkan retas kurang lebih akan horizontal.
Demikian retakan retakan yang terdapat pada batuan beku sekaligus merupakan sifat yang sangat menguntungkan karena memudahkan kita untuk mengambilnya meskipun batuan beku tergolong batuan yang keras. Tetapi sebaliknya diklasifikasikan juga dapat menimbulkan kesukaran apabila kita menghendaki masa batuan yang besar.