-->

Thursday, 31 December 2015

Geomorfologi dan Manfaatnya Bagi Manusia Dan Lingkungan

#

A.    Geomorfologi

1.    Definisi dan Aspek Aspek Geomorfologi

Menurut ilmu bahasa (filologi), geomorfologi berasal dari tiga akar kata Yunani yaitu, ge yang berarti bumi, morphe yang berarti bentuk, dan logos yang berarti uraian. Dengan demikian geomorfologi dapat diartikan sebagai uraian tetang bentuk bumi.

Berbagai definisi tentang geomorfologi telah dikemukakan orang antara lain oleh berikut ini:
  • Thornbury (1969)
........ it would mean “a discourse on earth form”. Generally, it is thought of as “the science of land forms” and it will be so used, although we shall extend it to include submarine forms.
  • Strahler (1970)
The science of geomorphology theats the origin and systematic development of all types of landforms and is a major part of physical geography.
  • Cooke dan Dornkamp (1974)
Geomorphology is the study of landforms, and in particular of their nature, origin, processes of development, and material composition.
  • Verstappen (1983)
Geomorphology can be defined as the “science” dealing with landforms making up the earth surface, both above and below sea level and stressing their genesis and future development, as well as their environment context.

Dari keempar definisi tersebut dapat dimengerti bahwa geomorfologi  adalah ilmu tentang berbagai bentuk lahan di permukaan bumi baik di atas maupun di bawah permukaan laut dengan penekanan studinya pada: asal, sifat, proses perkembangan, susunan material, dan kaitannya dengan linkungan.

Geomorfologi dan Manfaatnya Bagi Manusia Dan Lingkungan

Pada dasarnya terdapat empat aspek besar dalam geomorgologi, yaitu:
•    Studi bentuk lahan (geomorfologi statik).
Dalam hal ini berupa studi kealitatip dan atau kuantitatip (morfometri) tentang relief permukaan bumi yang meliputi unsur unsur seperti : bentuk lereng, kecuraman lereng, amplitudo relief, tingkat pengikisan dan lain sebagainya.
•    Studi Proses (geomorfologi dinamik)
Dalam hal ini yang dipelajari adalah tentang perubahan perubahan bentuk lahan dalam waktu yang singkat. Geomorfologi modern memepelajari proses proses yang aktip baik secara kualitatip maupun kuantitatip dan juga mencoba memahami proses proses pada masa lampau dengan memperhatikan adanya perubahan iklim.
•    Studi Cara Terbentuk (geomorfologi genetik)
Cara terbentuknya bentuk lahan dan perkembangannya dalam waktu lama serta dalam hubungannya dengan waktu yang akan datang telah menjadi pusat perhatian ahli geomorfologi hampir selama satu abad yaitu sejak pertengaan abda ke 19.
Ketika itu terkenal dengan pandangan sintesanya tentang perkembangan bentuk lahan dalam waktu lama dan konsepnya tentang siklus geomorfologi yang dikemukakan oleh W. M. Davis (1850 – 1934).
•    Studi Lingkungan (geomorfologi lingkungan)
Lingkungan adalah suatu konsep antar disiplin ilmu yang sangat mempengaruhi geomorfologi pada akhir akhir ini. Hubungan bentuk lahan dan proses prosesnya dengan unsur unsur bentang lahan yang lain (misalnya tanah, air tanah, air permukaan, serta vegetasi) melalui hubungan ekologi termasuk di dalamnya manusia sebagai suatu agen, telah menjadi bidang studi baru.

Geomorfologi adalah merupakan bagian dari studi geografi fisis. Geografi fisis adalah suatu tubuh dari prinsip prinsip dasar ilmu pengetahuan alam yang terpilih antara lain geodesi, astronomi, kartografi, meterorologi dan klimatologi, pedologi, geografi tumbuhan, oseanografi fisik, geomorfologi, geologi, dan hidrologi. Geografi fisis merupakan studi dan perpaduan dari sejumlah ilmu kebumian yang memberikan engertian umum tentang sifat sifat lingkungan yang mengelilingi manusia.

2.    Beberapa Konsep Dasar Geomorfologi

Geomorfologi dan Manfaatnya Bagi Manusia Dan Lingkungan

Terdapat beberapa konsep dasar yang penting diperhatikan dalam studi ilmu geomorfologi, antara lain:
a.    Hukum dan proses fisis yang sama yang berlaku pada saat ini, berlangsung pula sepanjang waktu geologi meskipun intensitasnya tidak selalu sama dengan intensitas saat ini.
b.    Struktur geologi merupakan faktor penentu utama dalam evolusi bentuk lahan.
c.    Pada tingkat yang besar permukaan bumi memiliki relief karena proses proses geomorfik telah berlangsung pada tingkat tingkat yang berbeda.
d.    Proses proses geomorfik meninggalkan jejak tertentu pada bentuk lahan, dan masing masing proses geomorfik mengembangkan himpunan karakteristiknya sendiri pada bentuk lahan.
e.    Agen agen erosi yang berbeda yang bekerja pada permukaan bumi akan  menghasilkan suatu urutan perkembangan bentuk lahan yang teratur.
f.    Evolusi geomorfik yang komplek lebih umum (dijumpai) daripada yang sederhana.
g.    Hanya sedikit topografi bumi yang lebih tua dari tersier dan sebagian besar tidak lebih tua dari pleistosen.
h.    Tidak mengkin dapat dilakukan interpretasi yang benar terhadap bentang lahan yang sekarang tanpa perhatian yang baik terhadap pengaruh perubahan geologi dan klimatik yang berulang kali selama pleistosen.
i.    Perhatikan terhadap berbagai iklim di dunia penting agar diperoleh pemahaman yang benar tentang berbagai kepentingan proses proses geomorfik yang berbeda.
j.    Meskipun geomorfologi terutama berhubungan dengan bentang lahan saat sekarang, tetapi mencapai kegunaan maksimumnya melalui rentangan historis.

B.    Manfaat Study Geomorfologi

Geomorfologi dapat diterapkan dalam berbagai bidang, baik yang berdekatan dengannya terutama earth sciences seperti geologi, pedologi, dan hidrologi serta penelitian sumberdaya, maupun dalam hubungannya dengan penaksiran lahan untuk berbagai kepentingan khusus manusia.

a.    Survei Dan Pemetaan

Dalam survai dan pemetaan, ahli geomorfologi dapat membantu pembuat peta dalam hal penggambaran permukaan bumi pada peta. Dengan adanya pengetahuan tentang karakteristik bentuk lahan dan akibat akibat variasi musiman serta perubahan dalam jangka berabad abad dan lain sebagainya akan memungkinkan pembuat peta menghasilkan peta yang berkualitas baik.

b.    Survei Geologis dan Tanah

Di antara ilmu ilmu kebumian, geomorfologi posisinya berada di antara geologi dan pedologi sehingga menjembatani keduanya. Ahli geologi dan pedologi memperoleh banyak keuntungan dari informasi geomorfologi terutama dalam hal pemetaan tematik yang berkaitan dengan aspek geomorfologis. Miller (dalam Verstapen, 1983) mengemukakan empat kategori peranan geomorfologi dalam penyelidikan geologis yaitu
•    Yang berhubungan dengan bentuk bentuk lahan erosional dan deposional, disebut geomorfologi elementer.
•    Yang berhubungan dengan bukti bukti geomorfologis yang dapat membantu memecahkan problem geologis, disebut geomorfologi suplemental.
•    Yang berupa penerapan geomorfologi mengenai informasi perhatian geologis yang muncul melalui studi geomorfologis, disebut geomorfologi komplemental.
•    Berupa penerapan geomorfologi oleh ahli geologi di daerah deerah yang tidak terdapat singkapan yang dapat dipetakan dan tidak mudah dapat dibedakan dan atau dilihat kedudukan strukturnya, disebut geomorfologi independen.

Faktor faktor geomorfologi sangat mempengaruhi pola distribusi tanah pada suatu wilayah dan memainkan peranan penting terhadap tingkat perkembangan tanah sebagai terlihat adanya profil tanah. Tanah kadang kadang tidak diperoleh langsung dari batuan yang mendasarinya, tetapi berkembang dalam bentuk endapan endapan lereng atau meterial penutup lainnya. Sebagai endapan mungkin berkaitan dengan keadaan geomorfologis sebelumnya yaitu ketika relief, iklim dan keadaan lainnya berbeda dari sekarang. Faktor lithologis pada formasi tanah dapat dipelajari dengan bantuan metode geomorfologis karena adanya mata rantai antara jenis batuan induk yang ada, bentuk lahan, dan proses perkembangannya.

c.    Survei Hidrologis

Studi geomorfologis fluvial, morfometri, dan analisis lingkungan secara geomorfologis pada basin basin aliran telah menjadi semakin penting. Geomorfologi mempunyai hubungan yang erat dengan kondisi air permukaan dan bawah tanah. Geomorfologi dapat membantu mencitrakan dan menilai lingkungan yang memiliki sirkulasi sirkulasi air sehingga dapat membantu kerja ahli hidrologi dalam memahami keadaan dan membuat keputusan yang tepat.

d.    Survai Vegetasi

Hubungan antara geomorfologi dan ilmu tetumbuhan bersifat saling mendukung satu sama lain dalam pembuatan peta tematik. Vegetasi merupakan parameter bentang lahan utama yang dapat diamati pada bagian biotik, sedangkan bentuk lahan sebagai bentang lahan utama yang dapat diamati pada bagian abiotik.
Studi dan pemetaan zona zona vegetasi dalam arti lingkungan maupun ketinggian tempat merupakan salah satu perhatian utama ilmu tetumbuhan dan geografi tumbuhan. Bentuk lahan khususnya komponen vertikalnya, yaitu relief, merupakan faktor penting seperti halnya faktor klimatik. Pola pola vegetasi yang luas sering menunjukkan hubungan yang erat dengan keadaan topografi. Bentuk lahan, khususnya ketinggian tempat mempengaruhi keadaan iklim atau mikroklomat dan keadaan lingkungan bagi pertumbuhan tanaman.  Dengan memperhatikan bentuk lahan maka dapat dibuat deliniasi zona zona vegetasi pada peta topografi dan foto udara.

e.    Proyek Proyek Pembangunan

Untuk tujuan penelitian bagi pembangunan maka penting dip[erhatiakn bahwa setiap proses geomorfologis meninggalkan jejak yang karakteristiknya pada bentuk lahan, sehingga memungkinkan untuk menelusuri proses apa yang telah menyebabkannya. Dalam banyak kejadian, manusia melalui berbagai kegiatannya secara tidak langsung atau tidak sengaja telah mengubah dan sering merusak lahan secara berulang ulang.
Relief mempunyai peranan penting dalam menentukan posisi saluran irigasi dan pola penggunaan lahan di daerah irigasi. Relief juga memainkan peranan penting dalam menentukan route jalan raya yang akan dibangun. Dalam pembangunan jembatan, maka tiang penopangnya harus diletakkan pada posisi yang tepat sesuai dengan kondisi geomorfologi yang ada. Pemanfaatan studi geomorfologi yang lain adalah dalam pembangunan permukiman penduduk dan tempat tempat industri, serta pembangunan kawasan pantai.

f.    Eksplorasi Minyak dan Material Permukaan

Banyak ladang minyak ditemukan karena ekspresi topografi yang menarik perhatian. Struktur antiklinal dengan igir igir dan lembah lembah yang memusat biasanya merupakan tempat kedudukan ladang minyak. Demikian pula halnya dengan struktur dome. Suatu metode baru untuk mengetahui struktur geologi pada suatu wilayah dan akumulasi minyak adalah dengan analisa drainase sebagaimana kenampakannya pada foto udara.
Lokasi mineral sering berhubungan dengan geomorfologis suatu wilayah. Dalam penyelidikan hubungan antara mineral dengan relief diperlukan adanya pemahaman tentang sejarah geomorfologi suatu wilayah. Beberapa asosiasi munkin lebih banyak berhubungan dengan kondisi relief sebelumnya. Kaitan antara sumberdaya mineral dengan topografi yang dapat dikenali jejaknya pada foto udara adalah sebagai berikut ini:
•    Endapan pasir yang mengandung emas, biasanya terdapat dalam endapan teras aluvial.
•    Hasil hasil pelapukan seperti bauxite dan kaolin biasanya terdapat pada level level planasi tua.
•    Endapan gambut dan garam biasanya terdapat pada basin basin.
•    Endapan yang berkaitan dengan patahan dan pengayaan, misalnya berupa aspal san besi.
•    Endapan yang berkaitan dengan gejala volkanik, misalnya belerang.
•    Dike dan diatrema yang berkaitan dengan pengayaan, mineral yang dijumpai misalnya berupa intan.

Endapan yang tidak terpadatkan berupa fragmen fragmen batuan seperti lempung, lumpur, pasir, kerikil, dan fragmen fragmen lainnya yang lebih besar dapat dijumpai sebagai endapan endapan: aluvial, lingkungan marin, glasial, angin, pengaruh gaya berat, sisa, dan buatan manusia.